Hujan

hujan

Hujan. Begitu kami menyebutmu. Engkau merupakan tetesan rezeki yang diturunkan ke bumi.

Banyak berkah yang kau berikan. Tak lupa juga engkau berimprovisasi memberikan bencana.

Ya, bencana untuk orang orang yang kadang lupa untuk bersyukur.

Dengan lembut engkau jatuh ke bumi. Tak pedulikan siapapun untuk menerimamu.

Tak pernah memilih kasih akan siapa yang mau kau berikan kesejukanmu.

Seolah tak pernah lelah. Meski kadang kau beristirahat sejenak di kala matahari berkuasa.

Aku mengagumimu. Layaknya seorang petani yang mendapatkan hasil panennya.

Aku membanggakanmu. Laiknya orang tua kepada anaknya.

Selalu ku bersyukur kala engkau datang.

Karena disitulah ketenangan tercipta.